Persaingan pemain billiard dunia 2025 makin ketat, teknikal, dan menegangkan. Dengan dominasi Asia yang makin terasa serta pemain Eropa dan Amerika masih bersaing di papan atas, inilah 10 nama besar yang jadi mimpi buruk lawan di setiap turnamen.
Daftar ini disusun berdasarkan ranking WPA, performa di turnamen besar, dan reputasi mereka sebagai “finisher” berbahaya di meja.
🎱 1. Lee Kang-Ho (Korea Selatan)
Juara Dunia 9-Ball 2025. Gaya mainnya taktis, dingin, dan penuh kalkulasi. Lawan menyebutnya “Sniper Korea”.
Prestasi:
- Juara World Pool Championship 2025
- Break rate: 89%
- Win rate musim ini: 91%
🎱 2. Joshua Filler (Jerman)
Raja konsistensi Eropa. Agresif dan tak pernah ragu ambil bank shot. Masih masuk 3 besar WPA per Agustus 2025.
🎱 3. Fedor Gorst (USA)
Dikenal sebagai pemain “hibrida”—kuat secara fisik dan psikologis. Mampu comeback dari posisi tertinggal dan jadi favorit di turnamen USA Open 2025.
🎱 4. Ko Pin-Yi (Taiwan)
Veteran Asia yang masih relevan. Strategi posisi bola dan safetynya nyaris sempurna. Dianggap guru tak resmi bagi pemain Asia muda.
🎱 5. Jayson Shaw (Skotlandia)
Pemain dengan pukulan paling eksplosif. Bila hot streak, bisa sapu bersih lawan 9–0 tanpa kesalahan. Namun, masih inkonsisten.
🎱 6. Carlo Biado (Filipina)
Sang “Silent Assassin” kembali ke top 10 setelah cedera. Fokus, rapi, dan punya salah satu pot success rate tertinggi musim ini.
🎱 7. Albin Ouschan (Austria)
Juara dunia dua kali yang kini menjadi andalan Eropa di Mosconi Cup. Akurasi tinggi dan minim kesalahan teknis.
🎱 8. Putri Sari (Indonesia)
Pemain wanita satu-satunya di daftar ini. Semifinalis Kejuaraan Dunia 2025 dan simbol kebangkitan billiard Asia Tenggara.
🎱 9. James Aranas (Filipina)
Rising star yang sempat tak disorot, tapi kini merangsek ke peringkat 6 WPA. Agresif dan sering menang lewat run-out cepat.
🎱 10. Yuki Nakamura (Jepang)
Pemain muda Jepang dengan gaya defensif modern. Safety play-nya membuat banyak lawan frustrasi dan kehilangan momentum.
🌍 Dominasi Asia, Tapi Eropa Masih Bertahan
Dari 10 nama, 6 berasal dari Asia. Hal ini menunjukkan pergeseran kekuatan global di meja biliar. Namun, pemain seperti Filler dan Shaw masih membuktikan bahwa Eropa punya napas panjang.
🗣️ Komentar Analis
“Lee Kang-Ho dan Filler bisa ketemu 3–4 kali dalam satu musim, dan hasilnya selalu luar biasa,”
— WPA Tour Analyst, 2025
“Putri Sari di antara pemain pria top dunia? Itu bukan hype. Itu fakta!”
— MatchroomPool YouTube